Hidup Selaras dan Harmoni bersama Ular; Edukasi Konservasi, Langkah Konkret Evolusi Persepsi Sejak Dini

Satu pemikiran yang kerap kali terbesit ketika mendengar kata ‘ular’  mungkin adalah pertanda akan hadirnya suatu ancaman atau bahaya. Tidak dapat dipungkiri memang bahwa bagi sebagian orang kehadiran hewan reptil melata ini dianggap sebagai ancaman belaka. Sudah menjadi hal lumrah pula jika ular dikaitkan dengan ragam mitos yang dipercaya akan membawa malapetaka bagi mereka yang menjumpainya. Begitulah setidaknya persepsi yang berkembang di sebagian masyarakat kita terhadap kehadiran ular.  

Nahas memang di era yang serba digital ini pengetahuan kita masih saja terbatas pada kalimat ‘peringatan’ belaka tanpa dukungan aksi yang berorientasi pada tindakan pencegahan. Jika implementasi dari konservasi itu sendiri adalah tindakan pemeliharaan, perlindungan, dan pelestarian, mungkin pertanyaan yang terbesit pertama kali adalah “Harus mulai dari mana?”. Dalam hal ini edukasi dapat menjadi solusi, pendidikan konservasi misalnya.

Sebagai organisasi yang menganut asas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian, maka sudah menjadi tugas UKF untuk menjadi sarana edukasi serta penyaluran informasi guna menyadartahukan masyarakat akan pentingnya gerakan konservasi itu sendiri. Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini perwakilan anggota Uni Konservasi Fauna IPB, Imam (UKF/DKRA/16-384) berkesempatan memberikan materi tentang “Ular di sekitar Manusia” kepada peserta Super Camp VII di Campsite Pondok Halimun, Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat pada hari Selasa, 8 Maret 2022.

Imam (DKRA 16) memberikan materi kepada siswa/i Mts dan MA Darul Ahkam

Super Camp VII sendiri merupakan kegiatan pelatihan yang diadakan oleh Gugus Depan Pramuka MTs dan MA Darul Ahkam. Kegiatan dihadiri oleh peserta sebanyak 100 orang yang merupakan siswa/i MTs dan MA Darul Ahkam. Dalam pelatihan yang mengusung tema “Ular di sekitar Manusia” ini, Imam perwakilan dari divisi konservasi reptil amfibi UKF, menyampaikan beberapa materi terkait defenisi ular secara umum, jenis-jenis ular di sekitar manusia, manfaat ular bagi lingkungan, dan lain sebagainya.

Selama pemaparan materi berlangsung, antusiasme peserta sangat tinggi. Peserta sangat tertarik untuk mengetahui serba-serbi tentang ular lebih dalam, hal ini terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan peserta kepada pemateri. Peserta sangat memerhatikan ketika pemateri membawakan pengetahuan umum tentang ular dan betapa pentingnya ular terhadap lingkungan. Materi tentang ular ini sekiranya penting untuk disampaikan kepada masyarakat, terlebih kepada mereka yang masih mengenyam bangku pendidikan sehingga kelak memiliki rasa kepedulian terhadap lingkungan, juga dapat hidup selaras dan harmoni berdampingan dengan ular.

Sejatinya ular hadir bukan sebagai suatu ancaman atau bahaya bagi manusia. Dalam kacamata biodiversitas ular memiliki peran ekologi yang sangat penting dalam suatu ekosistem. Sebagai contoh, ular yang merupakan predator pada rantai makanan memiliki peran untuk menjaga kestabilan populasi hama dalam pertanian seperti tikus dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, persepsi yang keliru dari masyarakat terhadap ular yang dianggap sebagai hewan yang membahayakan, perlu dibenahi sejak dini. Tentu bukan hal yang mudah, namun bukan hal yang tidak mungkin juga apabila dilakukan secara berangsur-angsur melalui edukasi.

UKF berharap dengan adanya kegiatan pelatihan semacam ini dapat memberikan pencerahan dan wadah informasi, bukan hanya kepada peserta, tetapi juga kepada masyarakat sekitar. Karena setidaknya edukasi tentang konservasi merupakan langkah awal yang konkret selain melakukan aksi langsung secara fisik. Itulah sebabnya edukasi konservasi sangat penting diinisiasi sejak dini. Selain cenderung mudah diterapkan, edukasi konservasi merupakan suatu terobosan yang secara tidak langsung dapat memberikan solusi bagi berbagai masalah dan isu-isu konservasi yang sedang terjadi. Seperti yang kita ketahui, sedari dulu manusia sudah hidup berdampingan dengan alam, alangkah bijaksananya apabila kita hidup selaras dengan alam juga seisinya, dan tentu dengan terus melestarikan ciptaan-Nya.

-Uni Konservasi Fauna-

Selamatkan Fauna Indonesia

Salam Fauna!

Tinggalkan Balasan