Menyuarakan Konservasi di Kampus Biodiversitas
Siapa yang tidak tahu bahwa IPB menyandang gelar Kampus Biodiversitas? Sepertinya, julukan “Green Campuss” telah melekat dalam benak seluruh civitas IPB. Alangkah senangnya kami, UKF, menjadi kegiatan mahasiswa yang bergerak di kampus hijau ini. Monitoring satwa Kampus IPB, kegiatan yang kiranya menjadi ‘nafas’ bagi UKF, memberi kami banyak pembelajaran terhadap ‘rumah’ kami sendiri. Sesaat terlintas pertanyaan, apakah benar kampus hijau ini sudah dikelola sesuai dengan prinsip berkelanjutan?
Kampus Hijau, Institut Pertanian Bogor. Foto: Indah/UKF
Dalam dua dekade terakhir, Uni Konservasi Fauna (UKF) berkiprah dalam mewujudkan misi memasyarakatkan konservasi melalui berbagai aksi nyata. Berbekal ilmu dan pengalaman yang diperoleh, UKF mengemas isu konservasi secara menarik untuk konsumsi khalayak umum. Tempo hari lalu, (26-27/10) UKF menyelenggarakan pameran yang dipayungi tema “Bagaimana Keanekaragaman Hayati dan Ruang Terbuka Hijau di Kawasan Urban Berkontribusi dalam Mengurangi Dampak Perubahan Iklim? (Studi Kasus: Kampus IPB Dramaga)”. Tema tersebut diangkat sebagai bentuk penyadartahuan bahwa Kampus IPB memiliki potensi besar dalam mengurangi dampak perubahan iklim apabila keanekaragaman hayati dan ruang terbuka hijau tetap terjaga.
Pameran yang diselenggarakan UKF. Foto: Novia/UKF
Pameran yang diselenggarakan menampilkan berbagai karya anggota UKF, meliputi galeri foto satwa, buku edukasi anak, majalah populer, hingga spesimen tapak mamalia. Karya-karya tersebut menarik perhatian khalayak untuk mengenal lebih dalam apa yang dilakukan UKF serta apa itu konservasi. Secara khusus, UKF menyelipkan isu yang sedang diangkat kepada publik melalui potret RTH di Kampus IPB dan korelasinya dengan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Sebagian besar pengunjung pameran mengatakan bahwa ruang terbuka hijau yang ada Kampus IPB masih terjaga, tetapi sebagian besar belum menyadari potensi yang ada di dalamnya.
UKF juga menyelenggarakan kegiatan ecoprint pada hari ke-2 (27/10). Kegiatan ini kami selipkan sebagai bentuk pengenalan pewarnaan dan pembuatan motif pada kain dengan prinsip berkelanjutan dan minim kerusakan lingkungan akibat limbah kimia dari bahan pewarna. Ecoprint juga menjadi ajang dalam mengenal potensi tumbuhan di sekitar dan menjaganya sehingga bermuara pada kreativitas anak-anak muda.
Kegiatan ecoprint. Foto: Fauzia/UKF
Kegiatan yang diselenggarakan merupakan bentuk aksi kami untuk menyelaraskan langkah dan semangat, serta berbagi bahan bakar kepada sesama anak muda dalam bertanggung jawab mengurangi dampak perubahan iklim.
Uni Konservasi Fauna
Selamatkan Fauna Indonesia !!!