Beautiful Plants For Your Interior

Sebagai anak Uni Konservasi Fauna IPB (UKF IPB). Euforia mudik di Tahun 2022 ini ku manfaatkan untuk menjelajahi tempat baru, sekedar melihat keanekaragaman satwa dan keindahan alamnya yang ada di Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Perjalanan ini memaksa ku melewati banyak kejadian-kejadian yang membuat ku mempunyai banyak cerita.
Sudah lama sekali diriku ini tidak mudik ke daerah Jawa Timur, tempat aku dulu pertama kali bisa naik sepeda. Gerih, tempat yang masih asri alamnya, udaranya, bahkan orang-orangnya. Bak lukisan indah, gak akan bosan melihat keluar jendela. Keindahan alam itu terpancarkan saat hari pertama aku sampai di rumah nenek ku dan melakukan “ekspedisi” di sekitar area rumah.

“Ini kampung ku, mana kampung mu!”
H-1 Lebaran, tepatnya Minggu, 1 Mei 2022 pukul 06.00 WIB dibangunkan dari tidur ku dan aku memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah nenek. Sendiri ku langkahkan kaki beranjak keluar rumah dan berhenti ketika baru saja selesai mengenakan sandal, kepakan sayap seekor burung kuntul sawah yang sedang terbang menuju tempat yang nantinya akan ku datangi, seperti gambar foto diatas, area persawahan.
“Oke mantap, tunggu aku kuntul!”
Indahnya nampak alam bersenandung nada kehidupan bak senar gitar yang ku betot saat menjadi musisi kontrakan. Golden hour yang tidak bisa ku sia-siakan menjadi pemantik semangat untuk menemukan segudang jenis satwa yang bisa ku tangkap gambar nya. Hap, upload sg dan iNat.
Belum lama ku mengeksplorasi tempat yang baru bagi ku. Eitss, ku mampir dulu ke warung untuk membeli bekal perjalanan (Iya ga puasa dulu karena suatu alasan). Lanjut jalan, aku disambut oleh kupu-kupu cantik di sepanjang perjalanan area persawahan. Begitu banyak, ku lihat mereka sedang menghisap madu pada bunga-bunga, bisa dibilang kami sama-sama tidak puasa dihari tersebut. Pembaca, tolong ingetin yah buat bayar puasanya.
Melihat para petani yang sedang membajak sawah dan menanam asal muasal dari nasi yang kita makan. Bertegur sapa dengan orang-orang disana yang ramah tamah. Jalurnya berbatu, kadang tanah. Singgah sebentar beberapa kali di pinggir jalur untuk “nyanggong”, melihat apa yang bisa ku jepret dengan kamera di tangan ku.
Selama 3 hari pengamatan di sana, aku berjumpa dengan beberapa jenis satwa yang berhasil teridentifikasi, dibantu pula dalam identifikasi oleh yang akrab dipanggil ‘ka osa’ UKF 13 dan ‘akbar’ UKF 18, antara lain, 15 jenis burung, 4 jenis amfibi, 1 jenis reptil, dan 4 jenis insekta.



Pengamatan di kampung halaman orang menjadi pengalaman berkesan bagi ku, tidak hanya menambah list jenis baru yang aku jumpai secara langsung, banyak hal-hal baik lainnya yang ku dapatkan disana.
Pengamatan satwa menjadi kesenangan tersendiri bagi ku akhir-akhir ini. Diselingi dengan kalutnya mengerjakan skripsi, hal sederhana namun mengandung sejuta banyak manfaat ini menjadi ‘healing’ bagi ku.
Sekedar melihat ‘mereka’ mendapatkan hak nya di alam. Tanpa mengusik bahkan menyentuh, apalagi mengurungnya. Membangun pribadi diri untuk semakin mencintai alam, rumah bagi mereka dan kita.
Menyayang bukan berarti harus memegang, dan mencinta bukan berarti harus mengurung nya. Kata yang ‘ngena’ banget dari sepenggal lagu UKF berjudul “Lagu Bijaksana”.
Sungguh bahagia menjadi teman alam, karena sejatinya, manusia lemah tanpanya.
Uni Konservasi Fauna
– Selamatkan Fauna Indonesia –