UKF IPB Peringati Hari Kemerdekaan Ke-77 dengan Mengamati Satwa Liar Selama 17 jam di 8 Titik Lokasi Pengamatan Berbeda

Menghitung jumlah individu kawanan bajing kelapa (Callosciurus notatus) di Danau sebelah Equestrian Park SKHB IPB. Foto: Alifa/UKF

Mengamati satwa liar kerap kali diasosiasikan dengan kegiatan penelitian di lapangan yang membutuhkan waktu panjang dan mungkin akses lokasi yang sulit dijangkau. Uni Konservasi Fauna (UKF) IPB sebagai organisasi mahasiswa yang bergerak di bidang konservasi satwa liar dan habitatnya memiliki cara tersendiri untuk meramaikan perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia yang Ke-77. Dengan memanfaatkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dan potensi keanekaragaman hayati (biodiversitas) yang ada di Kampus IPB Dramaga, UKF IPB peringati Hari Kemerdekaan dengan cara mengamati satwa liar yang ada di wilayah kampus.

Imam, Ketua Umum UKF IPB mengatakan, “Mengenang Hari Kemerdekaan Indonesia 77 tahun yang lalu seharusnya selaras juga dengan merefleksikan keberadaan kekayaan satwa liar yang ada di Indonesia, sebab menjelang satu abad kemerdekaan keberadaan mereka tersisihkan oleh pembangunan infrastruktur yang disebut kemajuan.”

 Pengamatan dilakukan dalam kurun waktu 17 jam di 8 titik lokasi pengamatan, berikutnya taksa yang di amati terbagi menjadi 5, yaitu herpetofauna (reptil dan amfibi), burung, insekta (capung dan kupu-kupu), mamalia, dan fauna perairan. Waktu pengamatan tidak lakukan selama 17 jam penuh untuk masing-masing taksa, namun akumulasi waktu selama 17 jam yang disesuaikan dengan jam aktif atau puncak aktivitas dari setiap taksa yang akan diamati, sebagai contoh burung diamati pada pagi dan sore hari, sedangkan herpetofauna diamati pada malam hari.

Kondisi lanskap yang unik di kawasan Kampus IPB memudahkan sebanyak 8 titik lokasi pengamatan dipilih berdasarkan tipe habitat yang memungkinkan keberadaan 5 taksa yang menjadi objek amatan. Pengamatan satwa herpetofauna (reptil dan amfibi), burung, insekta (capung dan kupu-kupu), dan mamalia dapat diamati di habitat Arboretum Bambu, Sungai Ciapus, Biofarmaka, Persemaian Permanen hingga Kandang Primata PSSP, Sepanjang jalan kandang Fakultas Peternakan, Perumahan dosen dan tegakkan sekitarnya, dan Kolam FPIK hingga Danau LSI.

Jenis kelelawar codot barong (Cynopterus sphinx) yang berhasil diidentifikasi tanpa menggunakan mist net. Foto: Feriyanto/UKF

Pengamatan mamalia, khususnya kelelawar sebagai satwa herbivora dilakukan dengan cara memasang jaring/mist net yang dipasang pada sore hari menjelang malam. Sedangkan untuk mengamati fauna perairan dilakukan dengan memasang jebakan/trap di Sungai Ciapus dan Danau LSI. Data yang didapat dari hasil pengamatan nantinya akan diunggah ke dalam website aplikasi sains warga (iNaturalist dan Burungnesia) dan ditambahkan sebagai catatan jenis monitoring kampus tahunan yang sudah dilakukan UKF IPB sejak tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, dokumentasi kegiatan juga diunggah ke berbagai media sosial sebagai bentuk kampanye untuk mengenalkan, menjaga, dan melindungi satwa liar di habitatnya.

Salah satu tim pengamat mamalia, Alifa, menambahkan, “Seru, biasanya jika di lapangan fokus pengamatan ke mamalia, khususnya herbivora saja, namun sekarang mengamati satwa dari taksa yang lain juga.”

Berikut adalah daftar jenis temuan berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan 5 jenis mamalia, 44 burung, 15 reptil, 9 amfibi, 14 kupu-kupu, 9 capung, dan 9 fauna perairan.

No Nama Ilmiah Nama Lokal
Mamalia
1. Tupaia javanica Tupai kekes
2. Callosciurus notatus Bajing kelapa
3. Paradoxurus musangus Musang luwak
4. Nycteris javanica Kelelawar muka cekung jawa
5. Cynopterus sphinx Codot barong
Burung
1. Orthotomus sepium Cinenen jawa
2. Orthotomus sutorius Cinenen pisang
3. Dicaeum trochileum Cabai jawa
4. Anthreptes malacensis Burung madu kelapa
5. Cinnyris jugularis Burung madu sriganti
6. Lonchura punctulata Bondol peking
7. Lonchura maja Bondol haji
8. Passer montanus Burung gereja erasia
9. Pycnonotus aurigaster Cucak kutilang
10. Rubigula dispar Cucak kuning
11. Pycnonotus goiavier Merbah cerukcuk
12. Todiramphus chloris Cekakak sungai
13. Halcyon cyanoventris Cekakak jawa
14. Alcedo meninting Raja udang meninting
15. Hirundapus cochinchinensis Kapinis jarum pantat putih
16. Collocalia linchi Walet linci
17. Apus nipalensis Kapinis rumah
18. Hirundo tahitica Layang-layang batu
19. Artamus leucorynchus Kekep babi
20. Geopelia striata Perkutut jawa
21. Streptopelia chinensis Tekukur biasa
22. Columbia livia Merpati batu
23. Trerons vernans Punai gading
24. Chalcophaps indica Delimukan zamrud
25. Yungipicus moluccensis Caladi ulam
26. Dendrocopos analis Caladi tilik
27. Pericrocotus cinnamomeus Sepah kecil
28. Psilopogon haemacephalus Takur ungkut-ungkut
29. Aegithina tiphia Cipoh kacat
30. Acridotheres javanicus Kerak kerbau
31. Oriolus chinensis Kepodang kuduk hitam
32. Caprimulgus macrurus Cabak maling
33. Otus lempiji Celepuk reban
34. Corvus macrorhynchos Gagak kampung
35. Cacomantis sonnerati Wiwik lurik
36. Cacomantis merulinus Wiwik kelabu
37. Psittacula longicauda Betet ekor panjang
38. Psittacula alexandri Betet biasa
39. Surniculus lugubris Kedasi hitam
40. Malacocinla sepiaria Pelanduk semak
41. Pellorneum capistratum Pelanduk topi hitam
42. Centropus bengalensis Bubut alang-alang
43. Turnix suscitator Gemak loreng
44. Spilornis cheela Elang ular bido
Reptil
1. Dendrelaphis pictus Ular tambang
2. Ahaetulla prasina Ular pucuk
3. Trimeresurus albolabris Ular bangkai laut
4. Xenopelthis unicolor Ular pelangi
5. Sibynophis geminatus Ular serasah
6. Pareas carinatus Ular siput
7. Malayophyton reticulatus Ular sanca
8. Bronchocela jubata Bunglon surai
9. Eutropis multifasciata Kadal bengkarung
10. Hemidactylus frenatus Cecak kayu
11. Calotes versicolor Bunglon taman
12. Gehyra mutilata Cecak gula
13. Cyrtodactylus marmoratus Cecak jari lengkung jawa
14. Gekko gecko Tokek rumah
15. Draco volans Cekibar
Amfibi
1. Duttaphrynus melanostictus Bangkong kolong
2. Fajervarya limnococharis Katak tegalan
3. Chalcorana chalconata Kongkang kolam jawa
4. Limnonectes macrodon Bangkong batu
5. Microhyla achatina Percil jawa
6. Polypedates leucomystax Katak pohon bergaris
7. Indosylvirana nicobariensis Kongkang jangkrik
8. Hylarana erythraea Kongkang gading
9. Ingerophrynus biporcatus Kodok puru hutan
Kupu-kupu
1. Eurema hecabe Kupu-kupu belerang
2. Elymnias hypermnestra Kupu-kupu pinang
3. Appias olferna Kupu-kupu putih
4. Leptosia nina Kupu-kupu kerai payung
5. Graphium agamemnon Kupu-kupu bintik hijau
6. Hypolimnas bolina Kupu-kupu telur
7. Papilio demoleus Kupu-kupu jeruk
8. Junonia hedonia Kupu-kupu merak cokelat
9. Melanitis leda Kupu-kupu leda
10. Leptosia nina Kupu-kupu kerai payung/cacaputi
11. E. nesaea Kupu-kupu harimau
12. Ypthima horsfieldii Kupu-kupu cincin lima malaya
13. Pseudocoladenia dan Kupu-kupu sayap rata
14. Junonia iphita Kupu-kupu banci cokelat
Capung
1. Pantala flavescens Capung kembara
2. Neurothemis terminata Capung jala lurus
3. Neurothemis ramburii Capung jala lekuk
4. Ortethrum testacium Capung sambar jingga
5. Brachythermis contaminata Capung jemur oranye
6. Brachydiplax chalybea Capung sambar dada karat
7. Heliocypha fenestrata Capung batu merah jambu
8. Ortethrum chrysis Capung helikopter
9. Tetrathemis hyalina Capung mata biru
Fauna perairan
1. Nemacheilus fasciatus Ikan uceng
2. Poecilia reticulata Ikan seribu
3. Oreochromis niloticus Ikan nila
4. Barbodes sp . Ikan wader
5. Gambusia affinis Ikan cere
6. Hemibagrus sp. Ikan baung
7. Pterygoplichthys pardalis Ikan sapu-sapu
8. Macrobranchium sp . Udang
9. Parathelpusa sp. Yuyu/Kepiting sawah

– Uni Konservasi Fauna –

Selamatkan Fauna Indonesia

Tinggalkan Balasan