Beautiful Plants For Your Interior


Uni Konservasi Fauna IPB (UKF IPB) menjadi fasilitator dalam kegiatan Water Monitoring Workshop pada 27-28 Agustus 2022. Water Monitoring Workshop merupakan kegiatan kolaborasi bersama Transformasi Hijau (Trashi), Mandala Harja Semesta (Mahasa), Relawan Indonesia Pembela Alam (Rimba). Kegiatan ini merupakan kegiatan pendidikan lingkungan mengenai kualitas air, penanaman pohon, dan membangun karakter yang berlokasi di Melrimba Garden dan Telaga Saat, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Tujuan utama kegiatan ini adalah mengenalkan potensi alam serta keadaan air di titik nol Sungai Ciliwung kepada peserta yang merupakan anggota Sharp Greenerator.
Kolaborator dalam kegiatan Water Monitoring Workshop merupakan perkumpulan orang-orang yang bergerak dalam usaha pelestarian lingkungan. Trashi dengan motonya “be young be transformers” merupakan komunitas relawan yang bergerak pada isu pendidikan lingkungan dengan mendorong para generasi muda sebagai pemeran utama dalam upaya pelestarian lingkungan. Sama halnya dengan Trashi, Rimba yang berbasis di Kota Bogor merupakan organisasi kerelawanan yang bergerak di bidang sosial, lingkungan hidup, dan kemanusiaan. Kolaborator lainnya yaitu Mahasa merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang outdoor activity yang tidak hanya berfokus pada petualangan namun pada kegiatan edukasi lingkungan. Dengan tujuan yang sama itulah Trashi, Mahasa, dan Rimba berkolaborasi dalam kegiatan Water Monitoring Workshop.
Selama kegiatan, UKF IPB menjadi fasilitator dalam mengenalkan cara sederhana dalam sampling parameter kualitas air tawar. Lokasi sampling berada di Hulu Sungai Ciliwung yaitu pada aliran Telaga Putri dan Telaga Gayonggong yang merupakan saluran masuk dari Telaga Saat (titik nol Sungai Ciliwung).
“UKF IPB sebagai fasilitator, menjelaskan tentang teknik pengukuran kualitas air secara sederhana menggunakan parameter biologis, khususnya invertebrata perairan. Materi yang disampaikan seperti: teknik sampling, beberapa parameter dalam pengukuran kualitas air, teknik identifikasi invertebrata air, hingga penentuan skor atau kesimpulan suatu lokasi” ujar Imam selaku Ketua Umum UKF IPB.

Kegiatan tambahan lainnya yaitu peserta mensosialisasikan hasil sampling kepada para pengunjung Telaga Saat, mengingat lokasi ini sudah menjadi kawasan wisata yang berbatasan langsung dengan Cagar Alam. Sosialisasi dilakukan untuk meningkatkan kesadaran para pengunjung dengan keadaan sungai.
“Semoga semua orang bisa bekerja sama dalam menjaga lingkungannya, khususnya mata air, karena semua itu milik bersama” ujar Tri Wibawanto Mahasa.
Dengan adanya kegiatan ini, peserta diharapkan bisa memahami dan mengukur kualitas air sungai, berkontribusi dalam penyelamatan sumber air dan sungai, bahkan menjadi influencer disekitarnya untuk lebih bijak dalam memperlakukan sungai disekitarnya. Selain peserta, pengunjung dan masyarakat sekitar juga diharapkan bisa turut berkontribusi dalam menjaga sungai dan mata air, khususnya Telaga Saat.
“Kegiatan yang sangat bermanfaat. Semoga kegiatan semacam ini terus ada dan terus berlanjut bahkan menjadi tren khususnya untuk anak-anak muda” ujar Pak Wiwid selaku Ketua Rimba.
Sebagai Fasilitator, kegiatan ini juga menambah banyak wawasan baru bagi UKF IPB.
“Banyak hal baru yang didapatkan saat menjadi fasilitator di acara ini. Meskipun berasal dari instansi dan kelompok masyarakat yang berbeda, kita bisa bersama-sama menyelamatkan lingkungan” ujar Noval UKF IPB.
Uni Konservasi Fauna
– Selamatkan Fauna Indonesia –